
gemarang.desa.id - Nyadran atau Bersih Dusun adalah tradisi masyarakat kita khususnya masyarakat Jawa yang hingga saat ini masih dilestarikan.
Begitupun Desa Gemarang di beberapa dusun masih mengadakan kegiatan ini. Diantaranya adalah Dusun Ponjen, dusun yang letaknya paling selatan di wilayah Desa Gemarang.
Nyadran tersebut dalam rangka kirim do'a arwah leluhur pendiri dusun, ngalap berkah/mengaharap berkah dari Tuhan Yang Maha Kuasa agar senantiasa diberi kelimpahan rejeki, kelancaran usaha dan ketentraman.
Aris Budianto selaku Kepala Dusun Ponjen mengajak semua warga masyarakat Ponjen menggelar kegiatan rutin tersebut, Jumat (14/07).
Kegiatan ini diadakan di lokasi sendang (sumber mata air) setempat dihadiri oleh masyarakat sekitar dengan membawa berkat (dari hasil panen) yang diwujudkan sebagai sedekah/wujud syukur agar kelimpahan rejeki.
Aris Budianto yang ditemui saat itu mengutarakan,"
"Nyadran ini adalah kegiatan rutin Dusun Ponjen untuk mendoakan arwah leluhur pendiri dusun dan diadakan di lokasi sendang dengan maksud tidak membedakan golongan, agama atau apapun, karena berdoa dimanapun baik," terang Aris.
Pendiri Dusun Ponjen yang dimaksudkan adalah Mbah suro, seorang Warok dari Ponorogo yang babat Dusun Ponjen. Hal tersebut diketahui menurut tetua dusun yang dipercaya turun-temurun, seperti halnya nyadran telah dilakukan secara turun temurun.
Tampak hadir pula, Kepala Desa Gemarang, Dra. Sunarni, M.Pd, Sekretaris Desa, Khamdan Rohim, S.Ak dan perangkat desa lainnya.
Dalam sambutannya, Kepala Desa mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai wujud pelestarian budaya dan adat istiadat nenek moyang dengan maksud dan tujuan baik.
Setelah pembacaan doa dilanjutkan dengan tradisi adat hiburan seni musik karawitan yang juga adalah seni tradisional jawa, ini merupakan perpaduan tradisi yang masih menghipnotis masyarakat untuk menikmatinya.