gemarang.desa.id - Masih berlokasi di lahan demlot seluas 2000 m2 yang terletak di Dusun Ngadirejo, Pemerintah Desa Gemarang kembali mengadakan kegiatan pelatihan Teknologi Tepat Guna Budidaya Tanaman Padi menuju Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan.
Demplot adalah aktivitas penyuluhan pertanian yang dilakukan dengan cara memperkenalkan dan memperagakan teknik-teknik pertanian di suatu wilayah. Demplot merupakan singkatan dari Demonstration Plot.
Demplot merupakan salah satu metode penyuluhan yang dipilih oleh penyuluh pertanian agar petani lebih mudah menerima teknologi yang diinformasikan. Dengan melihat dan membuktikan objek yang didemonstrasikan, petani diharapkan lebih cepat tahu, mau, dan mampu melaksanakan kegiatan pertanian.
Ini merupakan pertemuan ketiga setelah pertemuan pertama pemberian materi pelatihan teknologi tepat guna oleh narasumber dan pertemuan ke – 2 yang dilaksanakan di lahan demlot, dengan materi penambahan nutrisi pada fase vegetatif (pertumbuhan), kemudian pertemuan ke – 3 ini dengan materi penambahan nutrisi pada masa generatif (pembuahan), yaitu pengamatan jamur, bakteri, daun bendera dan pengisian bulir padi.
Kegiatan ini dihadiri Kepala Desa Gemarang, Dra. Sunarni, M.Pd, Sekretaris Desa, Perangkat Desa, Camat Kedunggalar, Noryadi Moh. Arifin, Sekretaris Kecamatan, Bintari Purnamijati, S.Sos, Ketua BPD, Babinsa, PPL Kedunggalar, dan perwakilan petani. Selain itu selaku Narasumber, Hurustiono Panca Purnawan dan Suhariyono.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Desa menyampaikan,
“Pertemuan ini sudah berjalan 3 kali, diharapkan benar-benar mampu mengubah mindset para petani agar tidak bergantung kepada pupuk kimia untuk hasil yang maksimal, tapi perlu memikirkan pula kondisi lahan,” kata Kepala Desa.
Sementara Camat Kedunggalar juga mengingatkan bahwa program ini merupakan inovasi yang didukung penuh oleh Bupati Ngawi dan dapat dibiayai dari sumber anggara Dana Desa.
Narasumber Hurustiono Panca Purnawan yang merupakan narasumber yang kompeten di bidang pertanian ramah lingkungan ini mengungkapkan,
“Peningkatan kesuburan tanah menjadi poin yang paling penting, sehingga ketergantungan kita terhadap nutrisi tambahan, yaitu pupuk kimia, bisa dikurangi,” terangnya yang biasa akrab disapa Pak Iwan.
“Meskipun tantangan terbesar kita adalah mengubah mindset para petani, namun kita tetap tidak pernah lelah mengedukasi para petani, termasuk menggunakan metode penyuluhan melalui Demlot, agar petani bisa mengamati perkembangan dan kedepan akan tertarik mempraktekkan pertaian ramah lingkungan,” pungkas Iwan.
Pertemuan ini diselingi dengan sesi tanya jawab, sehingga apa yang menjadi pertanyaan dan kendala di lapangan bisa disampaikan kepada narasumber dan dicarikan solusinya.
Harapan Pemerintah Desa, program ini mampu mengedukasi petani, mengubah mindset dan memberikan harapan baru bagi para petani untuk menerapkan pertanian ramah lingkungan berkelanjutan, sehingga tercipta keseimbangan ekosistem, serangan hama dan penyakit berkurang, dan hasil pertanian yang meningkat.
Cek channel youtube kami : https://www.youtube.com/watch?v=gG_OBvIlszo