
gemarang.desa.id - Teknologi Tepat Guna adalah teknologi yang dirancang bagi suatu masyarakat tertentu agar dapat disesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi masyarakat setempat.
Salah satu program unggulan Pemerintah Kabupaten Ngawi adalah Pertanian Ramah Lingkungan melalui program Teknologi Tepat Guna (TTG).
Bersumber dari anggaran Dana Desa, Pemerintah Desa Gemarang mengimplementasikan program Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, ST, M.H melalui pelatihan Teknologi Tepat Guna budidaya tanaman padi dalam rangka menuju Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan.
Kegiatan berlangsung di Balai Desa Gemarang, menghadirkan 2 Narasumber, yaitu Hurustiono Panca Purnawan serta Suhariyono, yang menyampaikan materi tentang Strategi Budidaya Pertanian Ramah Lingkungan, Rabu (24/07/2024).
Selain itu dihadiri pula Kepala Desa Gemarang Dra. Sunarni, M.Pd, Ketua BPD, Pendamping Desa, Pendamping Lokal Desa, Babinsa serta Babinkamtibmas Desa.
Dengan mengundang perwakilan dari 16 kelompok tani yang ada di Desa Gemarang, diutamakan mereka yang berkomitmen penuh mengembangkan pertanian ramah lingkungan berkelanjutan.
Mengingat produktifitas lahan pertanian dewasa ini mengalami penurunan, dengan kondisi lahan pertanian mengalami degradasi akibat penggunaan pupuk kimia secara berlebihan pada lahan persawahan.
Salah satu langkah tepat dalam menangani permasalahan tersebut adalah mengembalikan lahan/tanah pada kondisi semula, peningkatan kesuburan dengan mengembalikan unsur-unsur tanah yang telah terkikis.
Kegiatan TTG ini direalisasikan secara bertahap dengan menitikberatkan pada peningkatan kualitas sdm petani, memberikan edukasi dengan menambah pengetahuan melalui pelatihan dan diskusi bersama narasumber serta terjun langsung mengamati proses pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman di lahan persawahan.
"Memberikan edukasi kepada para petani agar mampu mengubah mindset bahwa menerapkan pertanian ramah lingkungan kedepan akan berdampak positif pada kelestarian alam, produktivitas lahan serta peningkatan kualitas hasil produksi pertanian dan peningkatan ekonomi para petani," terang Hendro Dwi Janarko selaku Kasi Pelayanan yang membidangi Bidang Pemberdayaan Masyarakat.
Diharapkan dari kegiatan ini mampu mengubah pemikiran dan perilaku para petani yang selama ini bergantung kepada pupuk kimia untuk peningkatan produktivitas lahan pertanianmya, menjadi lebih tereduksi pada kebutuhan lahan pertanian akan kesuburan dan kelestarian alam yang terjaga.

